Oleh : Al ustadz Gus Abdullah Murtadho
PERAN PEMEGANG ALQURAN
Sesungguhnya peran pemegang Alquran di dalam pembangunan peradaban itu teraplikasikan pada perkara-perkara berikut ini.
1. Peduli terhadap kehidupan secara aktif , penuh kesungguhan dan kekuatan.
2. Beramal dengan kemampuan yang paling maksimal
3. Zuhud terhadap dunia dan cinta akherat
4. Berupaya sungguh-sungguh dalam penerjamahan Alquran kedalam realita kehidupan dan membiasakan diri di dalam pengamalannya
Dan ketika telah sempurna praktek dari seluruh unsur-unsur ini kemudian ditularkan kepada masyarakat melalui pendidikan ala rabbaniyyin (para ulama yang memiliki kebijaksanaan) yang memiliki ilmu dan mengajarkannya, maka kita akan mendapati peradaban yang luhur dan mulia , yang mampu mewujudkan nilai islam dan keagungan akhlaqnya dan dibangun diatas pondasi Alquran dzikir dan iman dan diliputi nilai-nilai keadilan, kemerdekaan, kasih sayang, persaudaraan, tolong menolong, tenggang rasa, ridha dan menghormati orang lain beserta seluruh nilai islam yang agung. Ketika itu terwujudlah masyarakat yang suci dan bersih dimana jiwa manusia didalamnya merasa nyaman , tentram , ridha, dan tenang dan hidup dibawah naungan bayang-bayang yang teduh dan tenang.
ILMU ADALAH POKOK PERADABAN.
Sungguh nikmat kehidupan kaum muslimin dan siapa saja yang ada disekitar mereka berkat buah peradaban yang diwujudkan oleh Islam yang luhur manakala dipenuhi para pemegang Alquran dari kalangan para murabby yang terus berupaya mendapatkan Alquran dengan sungguh-sungguh dan menerimanya dengan suka cita dan rindu kemudian mempraktekkan pendidikan serta pengajarannya kepada manusia dengan amanah dan ikhlas. Konon peradaban Islam Arab merupakan peradaban yang belum pernah ada tandingannya di dalam sejarah peradaban umat manusia dan belum pernah ada yang lebih maju dari mereka yang hidup di peradaban tersebut.
Ilmulah yang telah memajukan peradaban arab menuju alam yang baru dan menyeluruh. Dan layak disebutkan bahwasannya tidak didapati satu aspek dari aspek-aspek perkembangan peradaban kecuali jelas di mata manusia bahwa didalamnya terdapat jejak peradaban dan pengetahuan bangsa arab, dan pengaruh terbesarnya adalah agama islam yang memotori praktek ilmiyah di kehidupan. Sesungguhnya pengakuan bahwa Eropalah yang telah menemukan metode eksperimen adalah merupakan pengakuan palsu dan jauh dari kebenaran baik secara global maupun terperinci. Justru pemikiran islamlah yang mengatakan : lihat, pikirkan, kerjakan, bereksperimenlah hingga engkau mencapai keyakinan ilmiyah
Kita tidak boleh lupa bahwa masa perkembangan peradaban arab telah menjadi sesuatu yang istimewa berkat orisinalitas yang tinggi yang kemudian menjelma menjadi pembebas peradaban tersebut. Bangsa-bangsa lain yang datang untuk menjiplak ilmu mereka tersebut konon mengikuti jejak pendekatan hukum yang sama didalam pertumbuhan ilmu-ilmu dan transformasinya. Sayangnya hal tersebut diperselisihkan oleh para ilmuwan muslim. Padahal konon jalan pencarian ilmu dan pendalamannya ini tercatat hanya satu contoh saja didalam sejarah”.
Akhirnya, apabila kita ingin menapaki langkah yang pertama pada arah yang benar semisal membangun peradaban arab islam yang tinggi menjulang, dan kembali mengulang keluhuran peradaban kita yang masih segar dalam ingatan kita dengan penuh kerinduan, maka kita harus kembali kepada pembelajaran Alquran, pengajarannya , penghafalan, pemahaman dan tadabbur. Itu merupakan asas yang mana kita terbangun dan berangkat darinya. Oleh sebab itu marilah kita mengikuti jejak generasi rabbaniy terdahulu yang telah membangun kehidupannya di atas asas Alquran pemahamannya, prakteknya pada peradaban mereka yang agung gemilang.