Sabtu, 23 April 2016

BELIAU (1)



Karpet merah terbentang memanjang rela tuk jadi pijakannya. Ratusan santri berjubah putih berjajar rapi siap menyambut kedatangannya. Saling menundukkan pandangan ke bawah, tanda ta’dhzim akan sosok pribadinya. Gemuruh lantunan qoshidah “thola’al badru” santer terdengar di seluruh penjuru aula. Bagai seorang raja yang dipandu pengawalnya...
Ah, tidak juga. Bahkan lebih dari sekedar raja. Semua orang pun patuh dan tunduk akan haibah dan wibawanya.

Yah, malam itu merupakan malam yang sangat spesial bagi siapapun yang hadir dalam majlis itu. Majlis indah. Majlis berkah. Majlis hammasah.

15 April, adalah hari dimana Allah menghadirkan di tengah-tengah kami, sosok pendidik sekaligus orang tua yang kami jadikan tauladan dan panutan hidup kami.

Malam itu, genaplah usianya menginjak angka 89 tahun Miladiyyah dan 91 tahun Hijriyyah. Namun di usia senjanya, beliau tak kehilangan kharismanya sebagai seorang pembimbing juga murobby.

Laksana pegunungan dengan hijau tanamannya. Sumber mata air dengan kesegaran airnya. Dan dataran tinggi dengan angin sepoi-sepoinya. Beliau pun tak akan pernah terlepas dari keseharian hidupnya dalam pengajaran dan pendidikan.
Seakan-akan sengaja beliau dilahirkan dan ditakdirkan oleh Allah sebagai seorang pengajar. Yang kan menghembuskan benih-benih al-Qur'an kepada bibit-bibit kecil di sekitarnya. Memupuk, menyirami dan memeliharanya dengan kasih sayang dan penuh cinta. Sehingga secara perlahan dan pasti bibit-bibit tersebut mulai tumbuh subur menjadi tumbuhan bernafaskan Al-Qur'an dan ilmu-ilmu ajaran islam, sampai bisa menjadi sebuah pohon besar yang mengayomi orang-orang yang berteduh di bawahnya. Dan memberikan manfaat bagi sekitarnya. -semoga- .

Rasa syukur kami ucapkan tiada terkira kepada Allah Ta'ala, yang telah mempertemukan dan menjodohkan kami dengan sosok tersebut dalam ikatan suci guru dan murid, yang kan kekal abadi di dunia dan akhirat nanti -insyaAllah- .

Tak lupa, kami pun selalu memohon kepada Allah agar memberikan beliau balasan terbaik dari sisi-Nya. Selalu meridhoi langkah hidupnya. Dan memanjangkan usianya dalam ta'at Allah dan Rasulullah, hingga dapat selalu membimbing dan mengarahkan hidup para santri dan pecintanya. Bukan hanya membimbing tuk mencapai kebahagiaan di negri fatamorgana bernama 'dunia'. Namun juga kebahagiaan abadi kelak di surga-Nya. Amiin. Ya Robbal 'alamin.

Sanah Hilwah Ya Abat Tholabah.
Syaikhy wa murobby, KH. M. Bashori Alwi



(*Tholibukum wa Muhibbukum :
~Muhammad_Luthfi
😇😇😇

#Latepost

Tidak ada komentar:

Posting Komentar